Rabu, 01 Juli 2015

Tugas Individu - Kompetisi Global dan Inter. Pasar Modal

AKUNTANSI INTERNASIONAL
“Kompetisi Global dan Internasionalisasi Pasar Modal”




         Nama        :  Khazanah Ayu Mentari
          NPM         :  23211975
          Kelas        :  4EB03


Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma

2015

KOMPETISI GLOBAL
Kompetisi adalah kata kerja intransitive yang berarti tidak membutuhkan objek sebagai korban kecuali ditambah dengan pasangan kata lain seperti against (melawan), over (atas), atau with (dengan). Menurut Chaplin (1999), kompetisi adalah saling mengatasi dan berjuang antara dua individu, atau antara beberapa kelompok untuk memperebutkan objek yang sama. Sedangkan global menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), dapat diartikan sebagai /bersangkut paut mengenai atau meliputi seluruh dunia.
Dari kedua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kompetisi global adalah suatu aktivitas/ kompetisi yang saling mengatasi dan berjuang antar individu, atau antara beberapa kelompok untuk memperebutkan objek yang sama, dimana individu dalam kompetisi ini adalah mendunia yang mana sejalan dengan pesatnya teknologi informasi menjadikan jarak dalam dunia menjadi tanpa batas.
Dengan adanya kompetisi global, pertanyaan relevan untuk refleksi diri bukanlah “bagaimana dengan pekerjaan yang saya lakukan bila dibandingkan dengan para pesaing yang mungkin bertindak dengan benar di wilayah ini?” tetapi “apakah saya menambah lebih banyak nilai kepada pelanggan utama saya dibandingkan dengan rekan saya yang berlokasi di Negara lain?”
·         Seberapa Siap Bangsa Ini Menghadapi Kompetisi Global?
Kesiapan negara untuk menyambut dan menghadapi kompetisi global sangatlah penting, mengingat besarnya dampak dari kompetisi global itu terutama bagi negara-negara yang kaya akan sumber daya alam maupun sumber daya manusia, seperti Indonesia.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia ini, bisa saja  bertahan dalam sengitnya kompetisi global atau bahkan Indonesia dapat dikategorikan sebagai negara yang siap untuk berkompetisi dalam persaingan tersebut. Dengan berbagai kekayaan alam Indonesia, tentu Indonesia memiliki harapan besar untuk dapat unggul dalam kompetisi global, lebih lagi Indonesia merupakan Negara dengan penduduk lebih dari 250 juta dengan mayoritas masyarakat yang konsumtif. Hal ini merupakan peluang pasar yang besar karena produk Indonesia memiliki pasar yang besar. Namun peluang ini tidak hanya dilihat oleh warga Indonesia saja, namun juga warga global.
·         Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Peningkatan sumberdaya manusia Indonesia merupakan sebuah tuntutan dibanding dengan pilihan dalam era globalisasi ini. Perkembangan di bidang ekonomi yang sudah semakin tak berbatas, arus informasi yang semakin kencang dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membuat sumberdaya manusia menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan dan perubahan zaman. Dalam bahasa lain, dapat dikatakan, bangsa yang meningkatkan sumberdaya manusianya akan menguasai dunia dan sebaliknya bangsa yang tidak menginvestasikanya akan menjadi bangsa terjajah.
Langkah awal yang dapat ditempuh guna menciptakan sumber daya manusia yang siap bersaing di kancah internasional adalah dengan memberi  pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat tentang persaingan global. Hal ini dapat dilakukan dalam bentuk sosialisasi, seminar atau workshop maupun training. Setiap informasi tentang keterselenggaraannya persaingan global haruslah sampai ke telinga masyarakat, seperti penerapan salah satu bentuk persaingan global yaitu: kesepakatan persaingan bebas Indonesia dengan negara-negara ASEAN yang tertuang didalam ASEAN Free Trade Agreement(AFTA) yang akan terselenggarakan pada 2015. Masyarakat harus mengetahui apa yang akan terjadi  jika AFTA terealisasi sehingga mereka akan terbantu dalam penetapan strategi  persaingan yang akan meningkatkan daya saingnya di dunia kompetisi. Selain itu, masyarakat juga harus dibimbing, dibina dan dilatih sehingga mereka menjadi aset negara yang bertaraf internasional dengan pemikiran maupun keterampilan (skill) yang berkelas dunia.
·         Menjaga Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang berlimpah yang harus dijaga, dilestarikan dan dikelola sehingga mendatangkan manfaat bagi bangsa. Indonesia memang kaya akan sumber daya alam, sayangnya itu bukanlah jaminan. Sumber daya alam yang sangat berlimpah pun tidak akan berperan banyak jika masyarakat tidak mampu untuk menjaga dan mengelolanya dengan baik. Dalam menghadapi  kompetisi global, masyarakat harus mempunyai hard skill maupun soft skill untuk terus melestarikan dan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada. Kayanya Indonesia akan sumber daya alam, tentu akan menjadi magnet yang kuat  bagi masyarakat dunia untuk mengeksplorasi sumber daya alam domestic guna mendapatkan keuntungan. Hal ini menjadi tantangan bagi masyarakat agar keuntungan atas pengeksploitasian sumber daya alam domestic tersebut dapat dinikmati oleh bangsa.
·         Melestarikan Budaya Serta Sosial Bangsa
Budaya dan kultur bangsa adalah identitas negara. Persaingan global tidak akan lepas dari aspek budaya dan kultur bangsa. Indonesia yang mempunyai sejuta ragam budaya dan kultur bangsa harusnya tetap eksis dalam arus globalisasi. Jika masyarakat Indonesia tidak melestarikan atau bahkan tidak peduli pada budaya dan kulturnya maka jangan salahkan pihak lain yang akan menenggelamkan identitas negaranya tersebut. Kaya akan budaya dan kultur bangsa juga dapat dijadikan satu kekuatan untuk memperkenalkan Indonesia ke mata dunia. Ketika masyarakat dunia kenal akan Indonesia, pastilah hal ini akan membuka  peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi salah satu negara tujuan wisata bagi turis internasional. Kunjungan turis ke Indonesia akan menambah pendapatan  bangsa dan yang pasti akan berdampak positif bagi kekuatan saing pasar Indonesia di era globalisasi.
·         Pengaturan Kebijakan oleh Pemerintah
Monitoring kebijakan-kebijakan pemerintah untuk kesuksesan nasional dalam keberlangsungan persaingan global baik di bidang ekonomi,  politik, agama, pendidikan, maupun sosial budaya. Kebijakan-kebijakan tersebut, seperti: di bidang ekonomi, pemerintah dapat membangun keunggulan kompetitif Indonesia dengan mengembangkan  perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan teknologi. Indonesia sebagai negara agraris dan maritim dapat unggul dalam beberapa sektor, misalnya: pertanian, pertambangan, pariwisata, kelautan dan beberapa sektor lainnya. Segala kebijakan pemerintah terkait dengan persaingan global semestinyalah berorientasi  pada kesuksesan nasional dan kemakmuran bangsanya. Di bidang politik, pemerintah haruslah menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif serta berorientasi pada kepentingan nasional. Selain itu, Kemampuan pemerintah untuk menjaga kestabilan politik dalam negeri yang menjamin kepastian hukum dan penegakkan aturan yang jelas menjadi faktor  penting dalam keberhasilan persaingan global. Keputusan investor asing untuk memilih sebuah negara sebagai tempat menanamkan modal dan mengembangkan usaha biasanya tidak terlepas dari pertimbangan politik di negara tersebut. Di bidang pendidikan dan agama, pemerintah dapat meningkatkan kualitas lembaga pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan agama


Sumber :
Choi, Federick D.S dan Meek, Gary K. 2010. Akuntansi Internasional. Salemba Empat




INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
Pada saat ini investasi makin berkembang di dunia. Salah satunya adalah pasar modal. Hampir seluruh dunia memiliki pasar modal kecuali bagi negara-negara yang masih berbenah dan belum mampu melepaskan diri dari persoalan ekonomi dan politik yang begitu parah. Menurut Fahmi (2012:54) pasar modal adalah tempat bertemunya berbagai pihak khususnya perusahaan yang menjual saham dan obligasi dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dan atau memperkuat modal perusahaan. Pasar modal memiliki fungsi dan manfaat penting bagi perekonomian suatu Negara. sedikitnya terdapat dua fungsi pasar modal (gerbang Pintar Pasar Modal, 2012:45) pertama adalah fungsi ekonomi, yaitu mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang meiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Kedua adalah fungsi keuangan yaitu memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan bagi pemilik dana.
Internasionalisasi memiliki pengertian yang sama dengan globalisasi. Internasionalisasi awalnya merupakan hasil evolusi dari globalisasi dibidang ekonomi dan perdagangan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi percepatan internasionalisasi, yaitu teknologi serta lingkungan Negara yang mendukung.
Terdapat beberapa keuntungan dari internasionalisasi pasar modal bagi investor, pertama dengan semakin banyaknya investor lokal yang melakukan investasi di pasar internasional maka biaya modal akan menjadi lebih murah. Hal ini dapat terjadi karena investor domestik dan investor asing dapat membeli dan menjual saham lokal dan saham asing yang pada gilirannya merupakan diversifikasi dari risiko yang berdampak bagi penurunan risiko dari saham-saham lokal. Kedua, meningkatnya abnormal return khusushnya sebelum diregulasi pasar modal dilakukan. Ketiga dividend yield juga mengalami penurunan yang berarti. Telah terjadi penurunan dalam biaya modal, walaupun efeknya relatif kecil. Keempat, Negara akan mengalami pertumbuhan investasi swasta yang tinggi setelah dilakukannya liberalisasi pasar modal. Kelima, terjadi peningkatan dalam disclosure dari emiten yang pada gilirannya akan meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi. Selain itu juga akan meningkatkan jumlah investor, meningkatkan perdagangan saham dan membuka kesempatan baru bagi emiten untuk memperoleh modal baru.
Pada bursa saham Negara-negara yang secara ekonomi sedang berkembang secara umum melampaui performa transaksi di Negara-negara industri yang telah maju. Sebagai akibatnya, anggapan umum yang lebih menyarankan para investor untuk berinvestasi di negaranya masing-masing telah makin ditinggalkan, dan kini para penanam modal dapat mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari berbagai peluang investasi yang paling menarik di mana pun ia berada. Serta menghindari kerugian akibat melemahnya rupiah terhadap dollar.
Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia Pasifik, dan Eropa, termasuk juga didalamnya Afrika dan Timur Tengah. Semenjak peristiwa tragis 9/11, pasar modal di seluruh tiga wilayah tersebut telah berkembang secara signifikan. Dalam konteks kapitalisasi pasar modal domestic, wilayah Amerika telha mengalami peningkatan tahunan keseluruhan dengan kisaran 13 persen, melonjak dari 11.931 triliun dolar di tahun 2002 hingga 19.458 triliun dollar pada 2005 ; eropa 17,2 persen, meningkat dari 6.465 triliun dollar hingga 12.206 triliun dollar ; dan Asia Pasifik meroket 2- persen, naik dari 4.437 triliun dollar hingga 9.310 triliun dollar.
A.    Amerika
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini pasar modal AS mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing, jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Namun di Amerika sekalipun, kuatnya tuntutan kompetisi global juga makin dirasakan. Komite Pengaturan Pasar Modal (The Committee on Capital Market), telah menetapkan bahwa Amerika Serikat akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali jika Amerika merampingkan berbagai ketetapan peraturan permodalannya, yang oleh pasar dirasa terlalu memberatkan.

B.  Eropa Barat
            Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Faktor terkait di Eropa adalah perubahan perlahan menu orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara. Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan besar milik pemerintah telah membuat pasar ekuitas eropa menjadi lebih pneting dan menarik investor non- lembaga, yang hinggga pasar eropa telah tumbuh seiring dengan keberhasilan Persatuan Moneter Eropa (European Monetary Union)
            Persaingan terus-menerus di antara bursa efek eropa ikut berperan dalam membangun kultur pasar modal. Selam kurun 1990. Pasar modal di benua Eropa telah menjadi makin terarahkan pada kepentingan investor untuk meningkatkan kredibilitas mereka dan untuk menarik minat para investor baru. Investor eksternal, secara khusus berarti investor luar negeri dan investor internasional, dewasa ini makin menuntut keterbukaan pasar dalam segi dan makin menuntut peningkatan tata kelola perusahaan. sebagai tambahan, perkembangan pasar modal telah menjadi hal yang begitu penting bagi pemerintah nasional dan juga bagi mereka yang mengatur regulasi pasar, yang semuanya bersaing demi mendapatkan pengakuan dan nama baiknya. Banyak dari para regulator sekuritas dan bursa efek di Eropa telah menerapkan tata peraturan pasar yang lebih ketat dan saat ini justru makin memperkokoh upaya penegakan tata peraturan tersebut.

C. Asia
            Hingga akhir-akhir ini, banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Republik Rakyat Cina muncul sebagai perekonomian global utama dan Negara-negara “Macan Asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal.
            Beberapa pengkrtik berpendapat bahwa pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan standar auditing di Asia serta pengwsan dan penegakan implementasi standar tersebut lemah. Beberapa pemerintah Negara di Asia secara periodik mengumumkan bahwa mereka akan melakukakan intervensi dalam pasar ekuitas untuk meningkatkan harga saham dan memanipulasi pasar bukanlah hal yang tidak umum.
             Namun demikian, prospek pertumbuhan pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai presentase dari produk domestik bruto di Asia terbilang rendah dibandingnka dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama di Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan perananan yang lebih besar dari banyak perekonomian Asia. Demikian juga, pemerintah dan bursa efek di Asia berada di bawah tekanan untuk memperbaiki kualiitas dan kredibilitas pasar untuk menarik para investor. Seperti India, Korea, Taiwan, dan Hongkong telah tumbuh dengan cepat dan megngalami volume perdagangan yag relatif besar terhadap kapitalisasi pasar.

Sumber :
Choi, Federick D.S dan Meek, Gary K. 2010. Akuntansi Internasional. Salemba Empat





Tidak ada komentar:

Posting Komentar